Peran Teknologi AI (Artificial Intelligence) dalam implementasi Sistem Informasi Manajemen Bisnis

AI (Artificial Intelligence)

Sebenelum menegetahui peran AI dalam SIM, marilah kita ketahui dahuli apakan itu AI (Artificial Intelligence)

     Artificial Intelligence adalah satu ilmu untuk merancang, membangun, dan mengonstruksi satu mesin (komputer) atau program komputer hingga memiliki kecerdasan layaknya manusia. Kecerdasan dalam hal ini adalah kemampuan untuk mengambil tindakan, atau menyelesaikan masalah layaknya manusia menggunakan kecerdasannya.

Konsep Pembuatan AI

1.      Machine Learning dan aplikasi

     Sama membantu seperti produk perangkat lunak ini, mereka tidak memiliki kemampuan untuk belajar secara mandiri. Mereka tidak bisa berpikir di luar kode mereka. Pembelajaran mesin adalah cabang AI yang bertujuan untuk memberi mesin kemampuan untuk mempelajari tugas tanpa kode yang sudah ada sebelumnya.

Dalam istilah yang paling sederhana, mesin diberi sejumlah besar contoh uji coba untuk suatu tugas tertentu. Ketika mereka melewati uji coba ini, mesin belajar dan menyesuaikan strategi mereka untuk mencapai tujuan tersebut.

Contoh terkenal dari konsep AI ini adalah Quick, Draw !, sebuah gim yang dihosting Google yang memungkinkan manusia menggambar gambar sederhana dalam waktu kurang dari 20 detik, dengan algoritme pembelajaran mesin mencoba menebak gambarnya. Lebih dari 15 juta orang telah berkontribusi lebih dari 50 juta gambar ke aplikasi.

2.      Deep Learning siap dimainkan

     Contoh pembelajaran mendalam yang terkenal dalam tindakan adalah proyek Google AlphaGo yang ditulis dalam kode Lua, C ++, dan Python. AlphaGo AI mampu mengalahkan pemain Go profesional, suatu prestasi yang dianggap mustahil mengingat kompleksitas permainan yang luar biasa dan ketergantungan pada latihan yang terfokus dan intuisi manusia untuk dikuasai.

Bagaimana sebuah program bisa menguasai permainan yang menuntut intuisi manusia? Berlatih, berlatih, berlatih – dan sedikit bantuan dari jaringan syaraf tiruan.

3.      Neural Network mengikuti model alami

     Pembelajaran mendalam sering dimungkinkan oleh jaringan saraf tiruan, yang meniru neuron, atau sel otak. Jaringan syaraf tiruan terinspirasi oleh hal-hal yang kita temukan dalam biologi kita sendiri. Model Neural Network menggunakan prinsip matematika dan ilmu komputer untuk meniru proses otak manusia, memungkinkan untuk pembelajaran yang lebih umum.

Artificial Neural Network mencoba untuk mensimulasikan proses-proses sel-sel otak yang saling berhubungan, tetapi alih-alih dibangun dari biologi, neuron-neuron ini, atau simpul-simpul, dibangun dari kode.

     Neural Network mengandung tiga lapisan: lapisan masukan, lapisan tersembunyi dan lapisan keluaran. Lapisan-lapisan ini mengandung ribuan, terkadang jutaan, dari simpul-simpul. Informasi dimasukkan ke dalam lapisan input. Masukan diberi bobot tertentu, dan simpul yang saling berhubungan melipatgandakan bobot sambungan saat mereka bepergian.
Pada dasarnya, jika unit informasi mencapai ambang tertentu, maka ia dapat lolos ke lapisan berikutnya. Untuk belajar dari pengalaman, mesin membandingkan output dari jaringan saraf, kemudian memodifikasi koneksi, bobot, dan ambang berdasarkan perbedaan di antara mereka.


Keunggulan Dari Penerapan AI Dalam Bidang Bisnis

     Pada bagian mana dari bisnis online yang menerapkan AI? Jika dilihat dari tampilan depan tentu tidak akan terlihat karena AI bekerja secara back end atau pada bagian mesinnya, misalnya saja pada menu rekomendasi yang biasanya ada pada halaman depan website situs belanja online, barang yang ditampilkan pada menu tersebut tentu saja tidak didapat secara acak melainkan dari hasil perhitungan user behavior atau tingkah laku pengguna yang dimana mesin akan mencatat barang apa saja yang paling banyak dibeli dan dilihat oleh pengguna situs belanja online tersebut.


Penerapan AI dalam bisnis tentu akan sangat membantu dalam mempermudah jalannya bisnis yang kita lakukan, berikut adalah beberapa kelebihan dari penerapan AI dalam bisnis :

1. Mempermudah dalam pengambilan keputusan

Berdasarkan pengetahuan dan permasalahan yang diberikan, AI dapat membantu mengambil keputusan dengan memberikan bermacam-macam kesimpulan yang bisa didapat dari permasalahan yang ada.

2. Konsisten dan Teliti

Dikarenakan AI merupakan mesin, hasil yang didapat juga akan selalu konsisten dan sesuai dengan apa yang diprogramkan dan tidak berubah-ubah.

3. Bekerja lebih cepat dibanding manusia

Alasan dari dibuatnya AI sendiri adalah untuk mempermudah pekerjaan manusia, jadi sudah pasti proses kerja yang dilakukan lebih cepat dari manusia.

4. Mempermudah dalam pengolahan data

AI dapat memaksimalkan keuntungan yang didapat dengan mengolah data-data yang ada. Misalnya pada penjualan makanan, AI dapat menentukan makanan apa yang paling banyak dan paling sedikit terjual, dengan hasil perhitungan tersebut dapat ditentukan makanan apa yang stoknya perlu ditambah maupun dikurangi.

Dari beberapa kelebihan di atas tentu dapat kita simpulkan bahwa AI sangat berguna dalam mensukseskan jalannya bisnis. Semakin majunya teknologi yang ada tentu membuat mesin AI semakin cerdas dan semakin menyerupai manusia yang mungkin saja di masa depan semua pekerjaan manusia akan dikerjakan oleh mesin.

Berikut beberapa contoh perusahaan yang telah berhasil memanfaatkan kekuatan AI di dalam bisnis :

IBM

     Berbicara tentang IBM, mungkin kamu masi belum tau apa yang telah dilakukan oleh IBM. Pada tahun 2011 AI buatan IBM yaitu Watson, berhasil memenangkan kuis Jeopardy(pada tahun 2011). Kini Watson telah jauh berkembang menjadi sebuah teknologi yang dapat mempelajari perilaku secara mandiri. Watson telah membantu manusia untuk mendiagnosis berbagai tipe kanker — bahkan menurut klaim IBM, jauh lebih akurat dibandingkan onkolog biasa.

     Ketika Watson diminta untuk mengobati kanker, ia mampu untuk membaca setengah juta hasil riset medis hanya dalam waktu lima belas detik. Hasilnya? Watson diminta untuk menjadi penasihat di salah satu rumah sakit di New York, untuk membantu dokter mendiagnosis serta melakukan tindakan yang tepat untuk berbagai kasus.

     Watson didesain untuk mengonsumsi data dengan kecepatan yang jauh lebih cepat dari cara otak manusia untuk mengonsumsi informasi. Berdasarkan data yang ada, Watson akan mengolahnya, mempelajarinya, dan mempraktekkan kemampuan yang biasanya dilakukan oleh manusia.

Netflix

     Salah satu contoh penggunaan kecerdasan buatan di Netflix adalah dengan merekomendasikan Black Mirror atau serial dan film lain kepada audiens, memanfaatkan data perilaku pengguna mereka. Berkat teknologi ini, Netflix mampu meraup hingga US$1 miliar (sekitar Rp14,2 triliun) selama satu tahun karena mereka berhasil memberikan konten yang tepat kepada penggunanya.

     Selain itu, Netflix juga menggunakan sebuah algoritme khusus yang bernama Dynamic Optimizer untuk menganalisis setiap frame dalam sebuah serial atau film yang ditonton penggunanya. Ini dilakukan agar Netflix dapat menyajikan konten dengan kecepatan terbaik tanpa mengurangi kualitas video yang ada.

     Dengan bantuan Dynamic Optimizer, Netflix mampu menghadirkan seluruh konten yang mereka miliki dengan kualitas maksimum, tanpa khawatir akan kecepatan internet dari pengguna mereka.

Baidu

     Baidu juga memiliki ambisi tersendiri ketika mereka menginvestasikan sumber daya yang ada ke dalam berbagai pengaplikasian kecerdasan buatan. Selain memanfaatkan AI untuk meningkatkan kualitas mesin pencari mereka, Baidu juga mengembangkan berbagai produk AI salah satunya adalah Deep Voice.

     Deep Voice adalah sebuah teknologi yang dikembangkan oleh Baidu, yang memungkinkan sebuah deep neural network untuk dapat menghasilkan suara manusia secara sintesis dari data yang didapat oleh mesin. Suara manusia ini memiliki tingkat kemiripan yang cukup tinggi, menjadikannya sulit dibedakan dengan suara bicara dari manusia biasa. Teknologi ini juga mampu untuk mempelajari keunikan yang ada pada suara dan memproduksi kembali suara tersebut dengan akurasi yang hampir sempurna.

     Deep Voice 2  iterasi terbaru dari teknologi Deep Voice menjanjikan dampak yang lebih mendalam pada natural language processing, teknologi yang ada di belakang fitur pencarian suara dan sistem pengenalan suara. Penerapan Deep Voice 2 ini mengambil bagian besar untuk pengembangan teknologi pencarian suara, serta berbagai penggunaan lain yang potensial, seperti kemampuan untuk menerjemahkan suara secara real-time serta sistem keamanan biometrik.

     Kini, Baidu tengah mengembangkan Deep Voice 3, sebuah arsitektur neural network teranyar mereka yang memungkinkan Baidu untuk membuat suara sintesis memanfaatkan ribuan macam suara manusia yang ada di seluruh dunia  dengan kemampuan yang lebih cepat dibanding Deep Voice 2.

Itulah beberapa contoh perusahaan yang berhasil memanfaatkan kekuatan AI dalam bisnis

Source :

Peran Teknologi AI (Artificial Intelligence) dalam implementasi Sistem Informasi Manajemen Bisnis Peran Teknologi AI (Artificial Intelligence) dalam implementasi Sistem Informasi Manajemen Bisnis Reviewed by Jordan on 4:20 AM Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.