MASALAH SOSIAL
Disusun
Oleh :
Nama :
Jordan Distilingga
NPM :
53417078
Kelas :
1IA13
JURUSAN
TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2018
LATAR
BELAKANG
Kemajuan teknologi yang kini merambah keseluruh lapisan masyarakat
memang sangat membantu dalam segala bidang. Banyaknya mesin-mesin impor yang
digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia dapat menghasilkan barang yang
berkualitas yang tak kalah dengan pembuatan manual oleh manusia.
Tetapi hal ini tidak saja membuat pemerintah dan masyarakat lega, namun juga
menimbulkan masalah baru yang hingga kini belum dapat terselesaikan. Masalah
yang tiap tahun bertambah rumit, dan makin banyak saja masyarakat yang menjalani
profesi ini, yaitu pengangguran.
Pengangguran yang tinggi berdampak langsung
maupun tidak langsung terhadap kemiskinan, kriminalitas dan masalah-masalah
sosial politik yang juga semakin meningkat. Dengan jumlah angkatan kerja yang
cukup besar, arus migrasi yang terus mengalir, serta dampak krisis ekonomi yang
berkepanjangan sampai saat ini, membuat permasalahan tenaga kerja menjadi
sangat besar dan kompleks.
Jika masalah pengangguran yang demikian pelik
dibiarkan berlarut-larut maka sangat besar kemungkinannya untuk mendorong suatu
krisis sosial. yang terjadi tidak saja menimpa para pencari kerja yang baru
lulus sekolah, melainkan juga menimpa orangtua yang kehilangan pekerjaan karena
kantor dan pabriknya tutup. Indikator masalah sosial bisa dilihat dari begitu
banyaknya anak-anak yang mulai turun ke jalan. Mereka menjadi pengamen,
pedagang asongan maupun pelaku tindak kriminalitas. Mereka adalah generasi yang
kehilangan kesempatan memperoleh pendidikan maupun pembinaan yang baik.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa yang dimaksud dengan pengangguran
2.
Apa saja jenis-jenis pengangguran
3.
Apa saja penyebab terjadinya pengangguran
4.
Apa saja dampak pengangguran di Indonesia
5.
Bagaimana cara mengatasi pemgangguran
CONTOH
BERITA PENGGANGURAN
JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator (Menko) bidang
Perekonomian Chairul Tanjung (CT) mengungkapkan bahwa kemajuan teknologi perlu
disikapi secara serius. Karena kecanggihan teknologi tersebut bisa berpotensi
menciptakan pengangguran (unemployement) dalam jumlah yang besar.
Dia menuturkan, saat ini Indonesia tengah digandrungi dengan bisnis berbasis daring (e-commerce). Jika kedepannya e-commerce sudah semakin dikenal masyarakat, maka besar kemungkinan akan tercipta pengangguran-pengangguran baru di Indonesia.
"Karena mereka yang tadinya bekerja jaga warung tiba-tiba warung enggak bisa bersiang. Ini akan jadi isu luar biasa juga," katanya dalam Launching Buku 'Menuju Ketangguhan Ekonomi' di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (4/4/2017).
Menurutnya, saat ini Indonesia mengalami perubahan yang tidak pernah disangka akan terjadi. Indonesia tengah mengalami revolusi industri ke-4 dimana fungsi manusia akan tergantikan oleh teknologi.
"Lima tahun lalu tidak ada yang menyangka sebuah perusahaan taksi terbesar dunia tidak punya taksi walau satu. Tidak pernah menyangka waktu IPO Blue Bird, sahamnya akan turun sedemikian rupa. Tiba-tiba masuk taksi online berubah. Tidak ada yang menyangka bahwa perusahaan ritel terbesar di dunia ternyata enggak punya toko walau satu," tuturnya.
Bos CT Corp ini mengatakan, di masa yang akan datang bukan tidak mungkin akan ada mobil tanpa supir, bahkan pesawat tanpa pilot. Hal ini tentu akan menjadi dilema, karena akan membuat orang-orang yang bekerja di bidang tersebut kehilangan pekerjaan.
"Fungsi manusia akan diganti robot, otomation. Kalau kita tidak melakukan perubahan, maka kesenjangan akan makin lebar. Karena sebuah proses revolusi yang terjadi ini," ucapnya.
Untuk mengatasi ini, tambah CT, kuncinya adalah Indonesia harus melakukan perubahan luar biasa dengan menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang kreatif, inovatif, dan berjiwa wirausaha (entrepreneurship). Sebab, manusia yang kreatif dan inovatif lah yang akan mampu mengalahkan kecanggihan teknologi tersebut.
"Itulah yang bisa mengalahkan teknologi, karena SDM yang kreatif, inovatif dan entrepreneurship akan mampu menciptakan teknologi, otomasi dan robot itu sendiri. Bayangkan satu orang seperti Mark Zuckerberg dalam waktu singkat bisa mengakumulasi kekayaan luar biasa. Kenapa? Karena dia menguasai yang namanya inovasi, kreatifitas dan entrepreneurship," tandas CT.
Dia menuturkan, saat ini Indonesia tengah digandrungi dengan bisnis berbasis daring (e-commerce). Jika kedepannya e-commerce sudah semakin dikenal masyarakat, maka besar kemungkinan akan tercipta pengangguran-pengangguran baru di Indonesia.
"Karena mereka yang tadinya bekerja jaga warung tiba-tiba warung enggak bisa bersiang. Ini akan jadi isu luar biasa juga," katanya dalam Launching Buku 'Menuju Ketangguhan Ekonomi' di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (4/4/2017).
Menurutnya, saat ini Indonesia mengalami perubahan yang tidak pernah disangka akan terjadi. Indonesia tengah mengalami revolusi industri ke-4 dimana fungsi manusia akan tergantikan oleh teknologi.
"Lima tahun lalu tidak ada yang menyangka sebuah perusahaan taksi terbesar dunia tidak punya taksi walau satu. Tidak pernah menyangka waktu IPO Blue Bird, sahamnya akan turun sedemikian rupa. Tiba-tiba masuk taksi online berubah. Tidak ada yang menyangka bahwa perusahaan ritel terbesar di dunia ternyata enggak punya toko walau satu," tuturnya.
Bos CT Corp ini mengatakan, di masa yang akan datang bukan tidak mungkin akan ada mobil tanpa supir, bahkan pesawat tanpa pilot. Hal ini tentu akan menjadi dilema, karena akan membuat orang-orang yang bekerja di bidang tersebut kehilangan pekerjaan.
"Fungsi manusia akan diganti robot, otomation. Kalau kita tidak melakukan perubahan, maka kesenjangan akan makin lebar. Karena sebuah proses revolusi yang terjadi ini," ucapnya.
Untuk mengatasi ini, tambah CT, kuncinya adalah Indonesia harus melakukan perubahan luar biasa dengan menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang kreatif, inovatif, dan berjiwa wirausaha (entrepreneurship). Sebab, manusia yang kreatif dan inovatif lah yang akan mampu mengalahkan kecanggihan teknologi tersebut.
"Itulah yang bisa mengalahkan teknologi, karena SDM yang kreatif, inovatif dan entrepreneurship akan mampu menciptakan teknologi, otomasi dan robot itu sendiri. Bayangkan satu orang seperti Mark Zuckerberg dalam waktu singkat bisa mengakumulasi kekayaan luar biasa. Kenapa? Karena dia menguasai yang namanya inovasi, kreatifitas dan entrepreneurship," tandas CT.
ANALISA
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah
untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja
kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha
mendapatkan pekerjaan. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya
seperti ibu rumah tangga, siswa sekolah SMP, SMA, mahasiswa perguruan tinggi,
dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.
Selain definisi di atas masih ada
beberapa definisi pengangguran lainnya dari para ahli misalnya menurut Sadono
Sukirno Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam
angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
Menurut Payman J. Simanjuntak Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja
berusia angkatan kerja yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari
dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan.
Keadaan yang ideal, diharapkan besarnya kesempatan
kerja yang tersedia sama dengan besarnya angkatan kerja, sehingga semua
angkatan kerja akan mendapatkan pekerjaan. Namun pda kenyataannya keadaan
tersebut sulit untuk dicapai. Umumnya kesempatan kerja lebih sedikit dari pada
angkatan kerja, sehingga tidak semua angkatan kerja mendapatkan pekerjaan maka
timbullah pengangguran.
Ada beberapa macam
pengangguran yang di golongkan menjadi dua yaitu berdasarkan lama waktu dan
penyebab terjadinya, antara lain :
1. Macam Pengangguran Berdasarkan Lama Waktu
Kerja
a. Pengangguran
terbuka ( open unemployment ), yakni tenaga kerja yang benar-benar
tidak memiliki pekerjaan (tidak bekerja sama sekali). Pengangguran ini terjadi
karena tidak adanya lapangan pekerjaan atau karena ketidaksesuaian lapangan
kerja dengan latar belakang pendidikan dan keahlian tenaga kerja.
b. Setengah menganggur (
under unemployment ), yakni tenaga kerja yang bekerja, tetapi bila di ukur
dari sudut jam kerja, pendapatan, produktivitas dan jenis pekerjaan tidak
optimal. Biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja
yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
c. Pengangguran
terselubung ( disguised unemployment ), yakni tenaga kerja yang
bekerja tetapi tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan atau keahliannya.
Misalnya, seorang insinyur teknik, bekerja sebagai pelayan restoran.
2. Macam Pengangguran Berdasarkan Penyebab
Terjadinya
a. Pengangguran
structural, yakni pengangguran yang di sebabkan oleh terjadinya perubahan
struktur perekonomian. Misalnya, perubahan struktur dari agraris ke industri,
perubahan ini menuntut tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu (misalnya
keterampilan mengoprasikan mesin teknologi modern) untuk bisa bekerja di sektor
industri.
b. Pengangguran
konjungtural, yakni pengangguran yang di sebabkan oleh pergerakan naik
turunnya kegiatan perekonomian suatu Negara. Ada masa pertumbuhan (naik), masa
resesi (turun), dan masa depresi (turun). Pada masa resesi dan depresi,
masyarakat mengalami penurunan daya beli sehingga permintaan terhadap barang
dan jasa juga menurun. Penurunan ini mengharuskan produsen mengurangi produksi
barang dan jasa, diantaranya dengan cara mengurangi jumlah pekerja sehingga
terjadilah pengangguran. PHK yang terjadi karena krisis ekonomi tahun 1997 di
Indonesia adalah contoh pengangguran siklikal.
c. Pengangguran
friksional, yakni pengangguran yang disebabkan oleh pergeseran (friksi)
pekerja yang ingin bergeser (berpindah) dari satu perusahaan ke perusahaan lain
dalam rangka mencari pekejaan yang lebih bagus dan cocok. Sementara mencari
pekerjaan baru, tenaga kerja pun menganggur untuk sementara waktu, sambil
mencari pekerjaan yang yang di inginkan. Oleh karena itu, pengangguran
friksional disebut juga pengangguran sukarela, karena terjadi atas keinginan
sendiri.
d. Pengangguran musiman,
yakni pengangguran yang disebabkan oleh perubahan musim atau perubahan
permintaan tenaga kerja secara berkala. Misalnya pada masa pembangunan gedung,
tukang bangunan bisa bekerja. Tetapi bila gedung telah selesai dibangun, tukang
bangunan menjadi pengangguran musiman sambil menunggu pembangunan berikutnya.
Pengangguran
umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah
angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu
menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena
dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan
berkurang sehingga dapat menimbulkan kemiskinan dan masalah-masalah sosial
lainnya. Contoh lainnya :
1.
Pengaruh Musim
Perubahan musim
terjadi bukan hanya disektor pertanian saja. Tetapi sektor terjadi
juga pada sektor lain. Pada liburan dan tahun baru, misalnya suasana sektor
jasa tansportasi dan pariwisata menjadi sangat sibuk dibanding dengan hari-hari
biasa. Begitu pula hari menjelang, sedang dan bulan suci Ramadhan, nampak
permintaan antara barang dan jasa meningkat dan selanjutnya akan membawa dampak
otomatis terhadap permintaan tenaga kerja disektor yang bersangkutan.
2.
Adanya hambatan (ketidak
lancaran) bertemunya pencari kerja dan lowongan kerja
Jenis
pengangguran ini biasanya terjadi karena hambatan teknis (misalnya waktu dan
tempat). Sering terjadi pencari kerja tidak mendapat informasi yang lengkap
tentang lowongan kerja. Sehingga mereka kehilangan kesempatan untuk mendapat
lowongan pekerjaan tersebut. Pilihannya adalah tidak bekerja. Karena kondisi
sudah tidak kondusif lagi.
Tingginya tingkat
pengangguran dalam sebuah perekonomian akan mengakibatkan kelesuan ekonomi dan
merosotnya tingkat kesejahteraan masyarakat sebagai akibat penurunan pendapatan
masyarakat. Dampak pengangguran terhadap ekonomi masyarakat meliputi hal-hal
berikut ini:
Pendapatan Per Kapita
Orang yang menganggur
berarti tidak memiliki penghasilan sehingga hidupnya akan membebani orang lain
yang bekerja. Dampaknya adalah terjadinya penurunan pendapatan per-kapita.
Dengan kata lain, bila tingkat pengangguran tinggi maka pendapatan per kapita
akan menurun dan sebaliknya bila tingkat pengangguran rendah pendapatan per
kapita akan meningkat, dengan catatan pendapatan mereka yang masih bekerja
tetap.
Pendapatan Negara
Orang yang bekerja
mendapatkan balas jasa berupa upah/gaji, Upah/gaji tersebut sebelum sampai di
tangan penerima dipotong pajak penghasilan terlebih dahulu. Pajak ini merupakan
salah satu sumber pendapatan negara sehingga bila tidak banyak orang yang
bekerja maka pendapatan negara dari pemasukan pajak penghasilan cenderung
berkurang.
Beban Psikologis
Semakin lama seseorang
menganggur semakin besar beban psikologis yang ditanggungnya. Orang yang
memiliki pekerjaan berarti ia memiliki status sosial di tengah-tengah masyarakat.
Seseorang yang tidak memiliki pekerjaan dalam jangka waktu lama akan merasa
rendah diri (minder) karena statusnya yang tidak jelas.
Banyak cara yang harus dilakukan untuk
mengatasi pengangguran berikut cara mengatasi pengangguran secara umum
·
Memberikan pendidikan
gratis bagi yang kurang mampu, rata – rata jumlah pengangguran itu di miliki
oleh orang yang tidak berpendidikan, jadi masalah utama pengangguran adalah
tidak memiliki pengetahuan yang cukup sehingga sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan.
·
Sebaiknya pemerintah
menyediakan tempat lapangan kerja sehingga dapat membantu dan mengatasi tingkat
pengangguran.
·
Tidak hanya pemerintah
masyarakat setempat pun seharusnya juga di himbau menyediakan lapangan
pekerjaan bagi orang lain.
·
Selain itu menyediakan
tempat tempat keterampilan seperti kursus menjahit, kerajinan tangan dll.
Walaupun tidak punya pendidikan tetapi mereka mempunyai modal ketrampilan untuk
bekerja sesuai dengan skillnya, karena di dunia kerja yang di butuhkan adalah
ketrampilan skillnya.
Tugas 2 - Ilmu Budaya Dasar
Reviewed by Jordan
on
9:20 AM
Rating:
Tidak ada komentar: