Perpustakaan Soeman H.S Pekanbaru




Perpustakaan Soeman H.S
Membaca menjadi salah satu kebutuhan untuk menambah ilmu pengetahuan. Di zaman yang serba canggih ini, membaca bisa dengan mudah dilakukakan lewat smartphone. Namun ternyata, masih banyak juga orang yang memilih untuk membaca buku langsung di perpustakaan.

perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi, serta dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri.

Perpustakaan masih dianggap sebagai tempat yang nyaman untuk menambah ilmu pengetahuan lewat buku bacaan. Misalnya saja di Perpustakaan Soeman H S, selain kelengkapan buku di tempat ini ternyata bangunannya juga menjadi sorotan masyarakat Riau bahkan mancanegara. perpustakaan Soeman H.S. adalah salah satu perpustakaan dan penyimpanan arsip nasional yang berstatus perpustakaan provinsi. Perpustakaan ini dibangun oleh pemerintah Provinsi Riau. Perpustakaan ini dibangun dengan APBD Riau yang dianggarkan dalam gerakan pendidikan Riau Membaca.

Nama 'Perpustakaan Soeman HS' sendiri terinspirasi dari jasa seorang sastrawan, pejuang, dan pendidik asal Riau keturunan Tapanuli, yaitu Bapak Soeman Hasibuan yang lahir di Bengkalis, Riau pada tanggal 4 April 1904 dan wafat di Pekanbaru, Riau pada tanggal 8 Mei 1999. Karya-karya pujangga angkatan Balai Pustaka yang sangat terkenal ini, diantaranya 'Mentjari Pentjuri Anak Perawan' (1932) dan 'Kasih Ta' Terlarai' (1961) juga terdapat di dalam koleksi perpustakaan, meskipun kondisi bukunya sudah kurang layak (sesuai dengan umurnya).

Bilik Melayu

Yang membuatnya istimewa adalah, Perpustakaan Soeman HS memiliki area khusus bernama 'Bilik Melayu' yang berisikan buku-buku sejarah dan sastrawan Riau serta buku-buku Melayu. Hal ini sesuai dengan visinya untuk menjadi perpustakaan modern berbasis budaya Melayu dengan nuansa agamis yang didukung oleh pemanfaatan teknologi mutakhir. Perpustakaan ini juga ditetapkan sebagai pusat buku-buku sejarah kebudayaan Melayu di Sumatera karena lengkapnya koleksi literatur tentang Melayu yang dimiliki.

Perpustakaan ini mempunyai 6 lantai guna memenuhi fasilitas publik berupa perpustakaan daerah. dimana di setiap lantainya terdapat tempat khusus untuk tempat pengunjung membaca buku atau menikmati fasilitas wi-fi gratis yang ada di gedung ini. Pengunjung yang datang kesini kebanyakan adalah pelajar dan mahasiswa, namun masyarkat umum juga banyak, biasanya datang untuk mengerjakan tugas, browsing, ataupun hanya sekedar berdiskusi.

Ruang Baca
Secara umum, di lantai dasar diperuntukan untuk taman bacaan anak-anak. Sedangkan di lantai dua bacaan untuk remaja. Lantai tiga ruang bacaan untuk orang dewasa dan tersedia arsip Melayu yang menyediakan bacaan khusus tentang semua hal Melayu. Sedangkan lantai empat dan lima tersedia ruang konferensi, referensi serta teknologi informasi. Sedangkan lantai enam tersedia untuk ruangan diskusi dan serbaguna. Pada tahun 2008, Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla datang untuk meninjau dan meresmikan Perpustakaan Soeman Hs.

Children Library
Perpustakaan Soeman H S ini berdiri di Pekanbaru dan menjadi landmark di kota bertuah ini. Desain dari perpustakaan ini dianggap berhasil menonjolkan budaya lokal dari masyarakat yakni budaya melayu. Semuanya itu, mampu diwujudukan dengan tambahan unsur modern serta kualitas bangunannya. Gedung ini diapit oleh dua bangunan yang juga tak kalah mewah yakni Kantor Gubernur dan Bank Indonesia. Perpustakaan ini berdiri enam lantai dan dilengkapi dengan lift serta ada tangga. Untuk menarik pengunjung, gedung ini juga dilapisi dengan dinding transparan. Daya tampung dari gedung ini mencapai 1000 pengunjung.

Relief didepan gedung
Desain gedung mencerminkan dua simbol yang terintegrasi, yaitu rehal (alas membaca Al-Qur'an) di bagian atas (mengingatkan kita akan buku terbuka dan perintah membaca atau iqra') serta simbol-simbol rumah adat Melayu diantaranya tiang-tiang tinggi yang menyangga atap rehal. Di dinding luar gedung terdapat relief-relief yang salah satu diantaranya menggambarkan pola terciptanya ekonomi yang handal.

Perpustakaan Soeman HS juga menjadi salah satu perpustakaan terbaik di ASEAN yang mengalahkan 19 peserta dari delapan negara di Asia Tenggara dalam seleksi desain arsitektur yang mencerminkan identitas ASEAN. Desain gedung perpustakaan itu dinilai berhasil menonjolkan karakteristik budaya lokal, tanpa meninggalkan unsur modernitas dan kualitas pertukangan.

Perpustakaan Riau mendapatkan nilai total 580,1 dari delapan juri. Pemenang kedua, Hotel The Myat Mingalar di Myanmar, dengan nilai 577,7, sedangkan pemenang ketiga, Wika Leadership Center dari Indonesia, meraih nilai 574,9. Dalam perlombaan ini, juri dari Indonesia tidak bisa menilai desain dari negaranya sendiri, begitu pula juri-juri lain tidak boleh menilai karya dari negara masing-masing.

Salah satu juri, Guru Besar Arsitektur Universitas Filipina Jose Danilo A Silvestre mengatakan, desain perpustakaan Riau mencerminkan integrasi dua simbol, rehal atau alas membaca Al Quran di bagian atas dan simbol rumah-rumah Melayu. ”Ini menunjukkan ekspresi dan inovasi tinggi, yang berakar pada kebudayaan Melayu. Tidak murni tradisional karena ada unsur modernitas,” tuturnya seusai sesi penilaian.

Berikut video mengenai Perpustakaan Soeman H.S, Pekanbaru - Riau

Perpustakaan Soeman H.S Pekanbaru Perpustakaan Soeman H.S Pekanbaru Reviewed by Jordan on 10:06 AM Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.